Perlukah Pemangkasan Pada Tanaman Buah?

Pada pembahasan kali ini seputar tanaman buah, maka timbulah pertanyaan Perlukah Pemangkasan Pada Tanaman Buah? berikut ini adalah pembahasannya, Selamat belajar.

Bentuk Tajuk Tanaman

Tajuk adalah keseluruhan bentuk dan kelebaran maksimal tertentu dari ranting dan daun suatu tanaman secara visual atau keseluruhan bagian tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah yang menempel pada batang utama. Bentuk tajuk ditentukan oleh proses adaptasi dan bagaiman suatu individu bertahan hidup ditempatnya tumbuh. Pengukuran terhadap tajuk dipakai untuk mendekati kesehatan suatu tumbuhan dan efisien fotosisntesis yang dilakukan. Bentuk tajuk bermacam-macam dan sering kali khas untuk kelompok tumbuhan tertentu antara lain: berbentuk perdu, pohon, menjalar/merambat dll.
Tanaman buah semusim kebanyakan mempunyai bentuk tajuk merambat artinya bahwa perkembangan cabang tanaman dapat tumbuh pada kesegala arah sehingga perlu direncanakan untuk tempat tumbuhnya tajuk, apakah cabangnya akan di biarkan menyebar, satu arah, atau diarahkan keatas (dibuatkan para-para/turus) ini semua mempunyai konsekuensi dalam persiapan sarananya, dalam pertumbuhan tajuknya nanti. Walaupun tanaman semusim banyak dilakukan penanamannya dengan para-para/turus tetapi tidak sedikit juga ditanam sebagai hamparan, mengingat kemudahan pengelolaannya dan relatif sedikit biayanya.

Pemangkasan Secara Umum

1) Tujuan Pemangkas
Tujuan penmangkasan pada tanaman, diantaranya adalah:
a. Memberikan keleluasaan masuknya cahaya kepada tanaman secara merata guna merangsang pembentukan bunga
b. Memperlancar aliran udara, sehingga proses penyerbukan bisa berlangsung secara intensif.
c. Menghindarkan kelembaban yang berlebihan.
d. Membuang semua cabang yang tidak produktif sehingga zat-zat hara dapat disalurkan kepada cabang-cabang yang produktif

Melakukan pemangkasan tanaman, berarti kita harus memotong atau membuang bagian-bagian tertentu dari tanaman dengan sedemikian rupa, sehingga tujuan dari pangkasan dapat tercapai. Untuk mempermudah penentuan bagian-bagian mana yang perlu dilakukan untuk dipangkas, kiranya perlu ditinjau lebih dulu mengenai system pangkasan yang digunakan.

2) Sistem Pemangkasan
Pemangkasan yang dikenal dewasa ini dapat dibedakan atas 3 sistem pemangkasan yakni:
a. Pemangkasan Bentuk
Pemangkasan ini dilakukan untuk membentuk pohon tersebut mempunyai kerangka (frame) pohon yang tidak terlalu tinggi, mendapatkan percabangan yang kuat serta merata kesegala arah, terbentuknya tanjuk yang ideal dan dapat pula mempercepat tanaman tersebut berbuah. Agar tanaman tidak tumbuh begitu tinggi, maka perlu adanya pemangkasan pucuk (pemenggalan), guna menghentikan pertumbuhan ke atas dan memberikan kesempatan cabang-cabang primer (samping), bisa memanjang. Dengan cara tersebut akan diperoleh tanaman dengan pertumbuhan yang bertambah luas dan melebar.
b. Pemangkasan Pemeliharaan
Pemangkasan pemeliharaan merupakan pemangkasan yang bertujuan untuk mengurangi rimbunya pohon atau tumnbuhnya cabang – cabang baru yang tidak dikehendaki, dengan demikian sinar matahari dapat masuk serta dapat diterima dengan cukup, hal ini sangat berpengaruh terhadap tanaman, karena tanaman tersebut bisa terhindar dari tumbuhnya cendawan dan jamur yang dapat merusak pertumbuhan tanaman. Pemangkasan pemeliharaan ditujukan untuk mempertahankan habitus pohon yang telah dibentuk, agar bentuk pohon tetap baik dengan percabangan yang seimbang, sehingga distribusi daun tetap merata.
c. Pemangkasan Peremajaan
Pemangkasan peremajaan merupakan bagian pemangkasan yang bertujuan untuk memperlakukan tanaman yang sudah tua dan tanaman yang tidak berproduktif menjadi muda tanpa melakukan penanaman kembali.

3) Identifikasi bagian tanaman yang akan di pangkas
Sebelum kegiatan pemangkasan dilakukan sebaiknya perlu dipersiapkan bahan dan dan alat yang akan digunakan agar pelaksanaan pemangkasan dapat berjalan dengan benar. Berbagai bentuk cara pemangkasan yang dapat dilakukan dengan tujuan agar pertumbuhan vegetatif maupun generatif khususnya buahnya dapat diperoleh maksimal.
Langkah-langkah dalam mengidentifikasi bagian tanaman yang akan dipangkas misalnya tanaman semangka atau stroberi antara lain:
1) Melihat Umur tanaman atau bentuk pisik tanamannya sehat
2) Berapa cabang yang akan di pelihara
3) Cabang-cabang mana yang perlu dipertahankan
4) Ruas ke berapa pertumbuhan tanaman harus dibatasi

Pemangkasan Cabang Pada Tanaman Semusim / Semangka

Pemangkasan banyak dilakukan dengan manual guna mengatur masa pertumbuhan (vegetatif) tanaman. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang bersih dan percabangan teratur sehingga pemanfaatan cahaya matahari dapat lebih efisien. Tanaman semangka secara alami mempunyai per cabangan yang banyak. Cabang-cabang yang banyak ini menyebabkan pertumbuhan generatif atau pembentukan buah akan terhambat karena tanaman terlalu banyak menghasilkan cabang dan daun. Daun yang terlalu banyak, bahkan saling menutupi, mengakibatkan sirkulasi karbon dioksida dan oksigen rendah, cahaya matahari terhalang sehingga mengganggu proses pemasakan makanan (fotosintesis). Zat makanan yang dihasilkan lebih banyak untuk mensuplai kebutuhan pembentukan tunas dan cabang sehingga buah yang dihasilkan kecil-kecil. Dampak negatif lainnya kondisi di sekitar tanaman menjadi lembab sehingga tanaman lebih mudah terserang penyakit. Untuk itu perlu dilakukan pemangkasan pemeliharaan yaitu pemangkasan cabang utama dan pemangkasan cabang sekunder.

1) Pemangkasan cabang utama
Untuk menghasilkan buah yang besar, jumlah percabangan harus dikurangi dengan jalan pemangkasan. Berdasarkan basil penelitian, tanaman semangka dapat berproduksi optimal bila dipelihara, 3-4 cabang utama per tanaman. Namun, untuk memudahkan perawatan, sebaiknya cukup dipelihara, 3 cabang utama. Pemangkasan cabang utama pada semangka non-biji ada, 2 macam cara, yaitu pemangkasan titik tumbuh dan pemangkasan dengan seleksi cabang.

a) Pemangkasan titik tumbuh
Setelah 7 – 10 HST, tunas – tunas tanaman mulai tumbuh. Pada, kondisi ini, jumlah daun berkisar 4-5 helai daun sejati dengan satu titik tumbuh. Potonglah titik tumbuh ini dengan gunting yang telah dibersihkan dan direndam larutan fungisida atau menggunakan dua jari (ibu dan jempol) yang sebelum dan sesudah memotong disterilkan dengan fungisida. Setelah pemangkasan selesai, semprotlah tanaman dengan fungisida agar luka bekas pemangkasan tidak terinfeksi penyakit. Seminggu setelah pemangkasan, tunas-tunas bakal percabangan baru muncul secara serentak di setiap ruas tanaman. Setelah percabangan ini tumbuh sekitar 20 cm, lakukan pemangkasan lagi dengan menyisakan 3 cabang yang sehat daan kekar. Ada cara lain untuk menentukan 3 cabang yaitu bibit dibiarkan tumbuh 5 daun setelah itu pucuk tanaman pokok dipangkas dari kelima daun tersebut pada ruasnya akan keluar tunas, dibiarkan beberapa hari kemudian diseleksi dan diplih cabang yang sehat dan kekar. Cabang-cabang inilah yang dipelihara sebagai cabang utama. Kelebihan dari Sistem pemangkasan titik tumbuh ini adalah cabang-cabang yang dihasilkan sama besar sehingga buah –buah yang akan dihasilkan juga sama di setiap percabangan. Sistem pemangkasan model ini ditujukan terutama untuk pemeliharaan lebih dari satu buah per tanaman.
b) Pemangkasan dengan seleksi cabang
Selain pemangkasan titik tumbuh, pemangkasan cabang dapat dilakukan dengan seleksi cabang. Pada umur 14 -18 HST, cabang-cabang diseleksi dan dipilih 3 cabang terbaik. Cabang yang tidak diinginkan dipangkas dengan gunting atau pisau steril. Model pemangkasan seperti ini biasanya ditujukan untuk pemeliharaan satu buah per tanaman. Pada umumnya, cabang paling tengah (cabang induk) merupakan cabang yang paling kekar. Biasanya buah yang dipelihara berasal dari cabang ini.

2) Pemangkasan Cabang sekunder
Pemangkasan cabang sekunder dilakukan bila pertumbuhan cabang sekunder, terutama di bawah buah, terlalu subur. Cabang sekunder di bawah daun ke – 14 dipangkas dan disisakan 2 daun pada setiap cabang. Apabila tidak di pangkas, cabang sekunder akan menyerap suplai makanan lebih banyak daripada buah. Pemangkasan cabang juga dilakukan bila cabang sekunder tumbuh tepat di ketiak buah yang dipelihara. Apabila cabang sekunder tumbuh di atas ruas buah dan buah tersebut sudah cukup besar maka cabang sekunder tersebut dapat di biarkan tumbuh. Pada umumnya, tanaman semangka memiliki per tumbuhan yang sangat kuat. Oleh karena itu, cabang -cabangnya sering terlalu panjang (>3,5 m) sehingga melewati batas petak penanaman pada baris diseberangnya. untuk sedikit menghambat pertumbuhannya, Ujung cabang ditekan sedikit dengan jari, tetapi tidak sampai putus atau kalau terlalu subur ujungnya dipotong dengan pisau atau gunting yang steril. Cara lain agar percabangan tidak memanjang maka pada cabang yang ke 32 dilakukan pe mangkasan. Kalau Ujung percabangan ini tidak dihambat dapat mengganggu percabangan tanaman lainnya dalam mendapatkan cahaya matahari.

Prinsip Pemangkasan

Prinsip pemangkasan adalah: pelaksanaan pemangkasan harus tepat waktu dan bagian cabangnya harus benar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemangkasan antara lain:
1) pemangkasan cabang jangan tepat pada ruasnya,
2) tidak melakukan pemangkasan sedang dalam kondisi hujan,
3) jumlah jabang yang dipelihara harus dipertahankan sehingga
sisanya harus di pangkas,
4) Sebelum dan setelah selesai melakukan pemangkasan alatnya harus disterilkan,
5) setelah selesai melakukan pemangkasan dilakukan penyemprotan fungisida.

Pembersihan Lahan dan Pengontrolan Penyinaran

Setelah pemangkasan selesai dilakukan segera melakukan pengontrolan apakah hasil pangkasan masih ada yang ketinggalan di lahan, lakukan pengumpulan semua hasil pangkasan hal ini untuk menjaga kebersihan lahan. karena kalau ada yang tertinggal bisa menjadi sumber penyakit. Hasil pangkasan di dikumpulkan dan dibuang dari areal tanaman sesuai prosedur perusahaan. Bahan sisa pemangkasan dapat juga digunakan sebagai kompos. Pengontrolan dilahan perlu dilakukan dan dicatat dalam rangka melihat kondisi pertanaman, hasil pengotrolan segera ditindaklanjuti dan tempat mana yang masih perlu perlakuan pemangkasan, hal ini penting karena dengan rimbunnya tanaman banyak permukaan daun yang tidak dapat penyinaran langsung oleh matahari bisa berakibat meningkatnya kelembaban dilingkungan tersebut dan bisa mengundang berbagai penyakit juga proses potosistesis tidak berjalan optimal karena daun banyak yang tumpang tindih sehingga bisa berpengaruh pada kualitas dan kuantitas buah.

Itulah tadi pembahasan tentang Perlukah Pemangkasan Pada Tanaman Buah, semoga bermanfaat dan menjadi bahan referensi buat para pembaca semuanya. Sampai jumpai di pembahasan-pembahasan berikutnya. Jangan sampai ketinggalan informasi terupdate dari kami ya. Terimakasih.

Baca Juga :

Cara Memelihara Bibit Hasil Pembiakan Tanaman Secara Vegetatif

1 thoughts on “Perlukah Pemangkasan Pada Tanaman Buah?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *