Pada pembahasan kali ini akan mengulas sedikit tantang pemangkasan tanaman hias pada mata pelajaran Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH).
A. Deskripsi
Kegiatan pembelajaran pemangkasan tanaman Hias berisikan uraian pokok materi; Macam-macam pemangkasan, bagian tanaman yang perlu dipangkas, definisi pemangkasan pada tanaman Hias, faktor-faktor yang mempengaruhi pemangkasan, dan pelaksanaan pemangkasan.
B. Kegiatan Belajar
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran 10 diharapkan peserta didik mampu; melaksanakan pemangkasan pada tanaman Hias sesuai standar teknik pemangkasan pada tanaman.
2. Uraian Materi
Macam-Macam Pemangkasan
Informasi apa saja yang dapat Anda peroleh bila mengamati proses pemangkasan?
Untuk menjawab hal itu Anda perlu mempelajari materi berikut ini: Pemangkasan yang dikenal dewasa ini dapat dibedakan atas 3 sistem pemangkasan yakni:
1) Pemangkasan bentuk
2) Pemangkasan pemeliharaan
3) Pemangkasan produksi
Pelaksanaan pemangkasan ini, nantinya akan menentukan bagian- bagian mana yang tumbuhnya tidak dikehendaki, sehingga akan mempermudah dalam pembuangan atau pemangkasan.
Bagian tanaman yang perlu dipangkas
Pemangkasan atau pembuangan bagian tanaman yang tumbuhnya tidak dikehendaki, dapat dilakukan setelah batang, cabang, ranting atau daun ditentukan terlebih dahulu. Untuk dapat mengetahui atau menentukan bagian yang akan dipotong tersebut maka, kita harus mengetahui jenis pemangkasan.
Pemangkasan berdasarkan jenis dan tujuannya masing–masing tersebut diantaranya sebagai berikut :
1). Pemangkasan bentuk
Pemangkasan ini dilakukan untuk membentuk pohon tersebut mempunyai kerangka (frame) pohon yang tidak terlalu tinggi, mendapatkan percabangan yang kuat serta merata kesegala arah, terbentuknya tanjuk yang ideal dan dapat pula mempercepat tanaman tersebut berbuah. Agar tanaman tidak tumbuh begitu tinggi, maka perlu adanya pemangkasan pucuk (pemenggalan), guna menghentikan pertumbuhan ke atas dan memberikan kesempatan cabang-cabang primer (samping), bisa memanjang. Penggunaan cara tersebut pada tanaman melinjo akan diperoleh pertumbuhan yang bertambah luas dan melebar.
2). Pemangkasan pemeliharaan
Pemangkasan pemeliharaan merupakan pemangkasan yang bertujuan untuk mengurangi rimbunya pohon atau tumnbuhnya cabang–cabang baru yang tidak dikehendaki, dengan demikian sinar matahari dapat masuk serta dapat diterima dengan cukup, hal ini sangat berpengaruh terhadap tanaman, karena tanaman tersebut bisa terhindar dari tumbuhnya cendawan dan jamur yang dapat merusak pertumbuhan tanaman.
Pemangkasan pemeliharaan ditujukan untuk mempertahankan habitus pohon yang telah dibentuk, agar bentuk pohon tetap baik dengan percabangan yang seimbang, sehingga distribusi daun tetap merata.
Pemangkasan pemeliharaan dilakukan pada tanaman non produktif, yaitu setelah tanaman mengalami pemangkasan bentuk.
3) Pemangkasan produksi
Pemangkasan produksi, dilakukan untuk membuang cabang-cabang tanaman yang tidak produktif (seperti : cabang yang tumbuhnya ke arah dalam/ menggantung, cabang kering, cabang yang terserang hama dan penyakit, cabang yang pertumbuhannya saling melintang/ tindih yang membuat tajuk pohon terlalu rimbun), dengan pemangkasan produksi, diharapkan produksi tanaman meningkat karena cabang-cabang yang tidak produktif berkurang, sehingga mengurangi kelembaban dan menambah intensitas sinar matahari bagi daun.
Pemangkasan Tanaman Melinjo
- Dilakukan agar tidak tumbuh terlalu tinggi, memudahkan dalam memungut hasil.
- Mempermudah pengontrolan hama dan penyakit.
- Cabang akan semakin banyak sehingga bunga juga semakin banyak.
- Keseimbangan berat tanaman terjaga sehingga tanaman berasal dari cangkok atau stek yang perakarannya dangkal tidak mudah roboh.
Pemangkasan Peremajaan
Pemangkasan peremajaan merupakan bagian pemangkasan yang bertujuan untuk memperlakukan tanaman yang sudah tua dan tanaman yang tidak berproduktif menjadi muda tanpa melakukan penanaman kembali.
Pemangkasan ini dilakukan dengan cara memangkas dahan pohon tersebut, serta pemotongan pada batang pokok tanaman, dengan kondisi keadaan tanaman tersebut sudah tidak memenuhi syarat untuk dipertahankan.
Pada prinsipnya peremajaan dengan memangkas dahan atau batang pokok ini, tidak hanya untuk membuat tanaman tersebut menjadi muda kembali, akan tetapi tujuan yang utama adalah memperbaiki sifat – sifat pohon yang kurang baik. Perbaikan ini dilakukan dengan cara menyambung atau mengokulasi tunas – tunas yang tumbuh setelah pemangkasan dengan entres/mata tunas yang bersal dari tanaman sejenis yang lebih baik sifatnya.
Pelaksanaan pemangkasan secara umum
Pemangkasan yang akan dilakukan, baik itu pada pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan maupun pemangkasan peremajaan hendaknya dilakukan dengan baik dan benar menurut tujuannya masing-masing, sehingga mendapatkan tanaman yang ideal dan sesuai dengan yang diharapkan.
Agar mendapatakan pangkasan yang baik hendaknya diketahui bagian-bagian tanaman yang akan dipangkas/dipotong.
Membersihkan lahan setelah pemangkasan
Bahan sisa pemangkasan dibuang dari areal tanaman sesuai prosedur perusahaan. Bahan sisa pemangkasan dikumpulkan dan dibuang atau dibuat kompos. Hal ini untuk menjaga kebersihan lahan.
Mengontrol Penyinaran
Tindakan pengontrolan yang dilakukan menurut petunjuk penanggung jawabnya. Hasil pengontrolan dicatat dan digunakan sebagai pedoman pelaksanaan pemangkasan.
Itulah sedikit pembahasan tentang pemangkasan pada tanaman hias, semoga dapat bermanfaat dan menjadi bahan referensi buat para pembaca. Sampai jumpa dimateri dan pembahasan berikutnya, jangan sampai ketinggalan. Terimakasih.