Pada pembelajaran kali ini kita akan membahas dan mempelajari tentang konfigurasi ulang routing statis dan permasalahan routing statis pada mata pelajaran Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas XI. Berikut ini pembahasan :
- Buka aplikasi Cisco Packet Tracer di komputermu, jika belum ada silahkan Download dan Install terlebih dulu.
- Keterangan Penggunaan Kabel pada Jaringan
Untuk mengkoneksikan peralatan yang berbeda, gunakan kabel Straight-through :
Switch – Router
Hub – Router
Switch – PC
Hub – PC
Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel Cross-Over :
Router – Router
PC – Router
Switch – Hub
Switch – Switch
- Ketentuan Konfigurasi Interface antar device yaitu :
Router – Router : Serial (Konektor warna merah yaitu menggunakan Serial DTE)
Router – Switch : FastEthernet (Bisa menggunakan Ethernet tapi lebih direkomendasikan menggunakan FastEthernet karena lebih cepat)
Switch – PC : FastEthernet
Setelah paham mengenai beberapa ketentuan yang telah disebutkan diatas maka desain jaringan dengan menggunakan cisco packet tracer seperti contoh gambar dibawah ini :
Routing 2 Kabel di Pasang
Setelah selesai, hubungkan semua device dengan kabel yang semestinya serta aktifkan konfigurasi interface yang akan kita isi dengan pengaturan nantinya.
Catatan :
TKJ dengan fastethernet0/0 terhubung ke Switch1 menuju PC1 dan PC2.
RPL dengan fastethernet0/0 terhubung ke Switch2 menuju PC3 dan PC4.
MM dengan fastethernet0/0 terhubung ke Switch3 menuju PC5 dan PC6.
Masing masing router terhubung melalui TKJ–RPL= Serial 2/0 dan RPL–MM= Serial 3/0 - Setting Fastethernet dan serial dengan cara CLI :
Routing 3 CLI FastEthernet Setting
Router TKJ – Fastethernet 0/0 :
Router#en
Router#configure terminal
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 200.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router RPL – Fastethernet 0/0 :
Router#en
Router#configure terminal
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 200.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router MM – Fastethernet 0/0 :
Router#en
Router#configure terminal
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 200.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Setelah melakukan setting Fastethernet pada router kemudian isi konfigurasi pada serial masing masing Router.
Routing 4 CLI Serial Router Setting
Router TKJ – Serial 2/0 :
Router#en
Router#configure terminal
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 20.20.20.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router RPL – Serial 2/0 :
Router#en
Router#configure terminal
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 20.20.20.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router RPL – Serial 3/0 :
Router#en
Router#configure terminal
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 21.21.21.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router MM – Serial 3/0 :
Router#en
Router#configure terminal
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 21.21.21.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Pada saat menghubungkan serial, Router TKJ dengan serial 2/0 dan RPL serial 2/0, hal ini harus satu Jaringan tetapi harus berbeda hostnya dengan ketentuan harus membedakan IP kelasnya. Setting konfigurasi seperti di atas merupakan contoh sederhana agar lebih mudah untuk diingat.
Setelah selesai setting koneksi antar Router dan switch, Berikutnya yaitu melakukan pengaturan IP pada PC1, PC2, PC3, PC4, PC5 dan PC6
- Setting IP pada masing masing perangkat yang akan dihubungkan
Fastethernet untuk Default Gateway pada PC 1 harus diisi dengan konfigurasi IP Fastethernet Router TKJ karena pada PC1, PC2 Terhubung ke Router TKJ melaui switch. Begitu juga dengan PC3, PC4 dengan RPL, dan PC5, PC6 dengan MM.
Routing 5 Setting IP
PC 1
IP Address : 200.168.1.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Getway : 200.168.1.1
PC 2
IP Address : 200.168.1.3
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Getway : 200.168.1.1
PC 3
IP Address : 200.168.2.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Getway : 200.168.2.1
PC 4
IP Address : 200.168.2.3
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Getway : 200.168.2.1
PC 5
IP Address : 200.168.3.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Getway : 200.168.3.1
PC 6
IP Address : 200.168.3.3
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Getway : 200.168.3.1
Konfigurasi di atas dapat dilakukan dengan mudah melalui pengaturan yang terdapat pada :
Pilih PC > masuk ke Desktop > IP Configuration
- Setelah selesai melakukan konfigurasi pada device yang akan terhubung, kini tinggal Setting IP Route (STATIC). Pengaturan ini dibutuhkan ketilitian sehingga jaringan dapat berjalan dengan normal.
Network diisi dengan IP Tujuan dengan Host yang Terkecil yaitu 0. Sebagai contohnya untuk menuju Router MM, Router MM memiliki IP Fastethernet : 200.168.3.1, Jadi Penulisannya : 200.168.3.0 . Kemudian Netmask diisi mengikuti Network Apabila Kelas C diisi dengan 255.255.255.0. Next Hop diisi dengan serial yang terdekat dari Router itu sendiri Serial Pertama yang dilewati setelah keluar dari jalur router itu tersebut).
Setelah memahami penjelasan yang telah disebutkan diatas berikut ini merupakan konfigurasi pengaturan IP Route Statis :
Routing 6 CLI Static Configuration Router Setting
Setting IP Router TKJ :
Router#en
Router#configure terminal
Router(config)#ip route 200.168.2.0 255.255.255.0 20.20.20.2
Router(config)#ip route 200.168.3.0 255.255.255.0 20.20.20.2
Setting IP Router RPL :
Router#en
Router#configure terminal
Router(config)#ip route 200.168.1.0 255.255.255.0 20.20.20.1
Router(config)#ip route 200.168.3.0 255.255.255.0 21.21.21.2
Setting IP Router MM :
Router#en
Router#configure terminal
Router(config)#ip route 200.168.1.0 255.255.255.0 21.21.21.1
Router(config)#ip route 200.168.2.0 255.255.255.0 21.21.21.1
Setelah selesai melakukan konfigurasi Static Router berikutnya yaitu melakukan pengtesan dengan cara ping IP Address di PC. Sebagai contoh dibawah ini dapat dilihat ping antar PC/Laptop yang telah sukses terhubung.
Hasil Cek Ping IP Address via CMD
Selain itu berikut ini juga dapat dilihat cara melakukan test koneksi dengan mengirimkan simulasi pesan, yang jika sudah terhubung maka pesan akan terkirim dan terdapat tulisan sucess sebagai indikasinya.
PERMASALAHAN ROUTING STATIS
Permasalahan routing statis antara lain sebagai berikut :
- Membutuhkan Administrator dan Operator yang Paham akan Jaringan
Kelemahan dari static routing yang pertama berasal dari SDM, alias mereka yang mengoperasikan router tersebut. Setiap administrator maupun operator harus paham betul mengenai prinsip routing dan juga proses manajemen pada tabel routing. Tujuannya agar proses routing dapat berjalan dengan lancar dan tak terjadi kesalahan rute pengiriman.
- Sulit Diterapkan pada Jaringan Berskala Besar
Melalui adanya keterbatasan pada kemampuan sumber daya manusia, maka static routing sangat tidak cocok untuk diterapkan dalam jaringan yang berskala besar. Hal ini akan sangat merepotkan kerja dari administrator ataupun Operator dan sangat tidak efektif untuk digunakan.
- Proses Edit Data pada Tabel Routing Harus Dilakukan Secara Manual
Apabila sistem harus menutup ataupun membuka sebuah rule pada proses routing, maka sebelumnya harus dilakukan pengeditan dan pembaruan terlebih dahulu pada tabel routing secara manual. Hal ini akan menyulitkan operator dan juga dapat mengurangi efisiensi waktu dari proses routing yang akan berlangsung.
Itulah sekilas tentang Konfigurasi Ulang dan Permasalahan pada Routing Statis. Selamat mencoba, semoga bermanfaat dan bisa kalian praktekan. Sampai jumpa lagi dipembahasan dan informasi berikutnya. Terimakasih.
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]